Rapat Evaluasi Triwulan II, Rektor UNZAH Jelaskan Makna “Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas”

Dipublikasikan

UNZAH GENGGONG– Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong Kraksaan Probolinggo gelar Rapat Evaluasi Bidang Akademik Keuangan dan Kemahasiswaan. Kamis (12/01/2023).

Bertempat di Ruang Aula KH. Hasan Saifourridzall rapat tersebut bertujuan untuk mengevaluasi seluruh capaian program kerja selama bulan September – Desember.

Dr. Abdul Aziz Wahab, BA., M.Ag., CH. CHT., secara rinci menyampai dua poin penting dalam rapat tersebut yaitu membangun budaya mutu di lingkungan akademik dan mutu kerja

Oleh karena itu beliau mengajak seluruh Dosen dan Karyawan UNZAH untuk menerapkan budaya syukur minimal dengan dua cara pertama yaitu membiasakan diri bersyukur kepada Allah SWT.

Kedua Membudayakan berterimakasih terhadap sesama dengan merefleksikan ucapan yang terbaik, prilaku yang terbaik, kerja sepenuh hati dengan berkhidmat kepada pendiri pesantren dan pendiri kampus.

Poin kedua yang tak kalah penting untuk diterapkan di UNZAH ini adalah membangun budaya mutu kerja. Kerja beretika, kerja keras, kerja tuntas, terukur serta profesional.

Beliaupun, menceritakan makna dibalik motonya yang berbunyi, “kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja terukur profesional dan kerja ikhlas”, tegas beliau dalam paparannya.

Dalam menyampaikan makna di balik motonya itu, Doktor Aziz menyinggung beberapa program berketuntasan yang pada intinya kita dituntut untuk kerja, kerja, kerja, tidak boleh diam.

“Lalu kerja tuntas, jangan setengah-setengah. Kalau kerja dikasih mandat satu semester, kerjanya tuntaskan tuntaskan satu semester. Ini menjadi semangat baru. Kalau kita dapat amanah itu, tuntaskan amanah itu,” ucapnya Doktor Aziz dengan nada meneguhkan.

Sementara itu, menurut beliau, kerja ikhlas mengandung arti bekerja bukan sekadar untuk diri sendiri, melainkan bagi sesama, termasuk dengan menjadi bermanfaat bagi orang banyak, baik sebagai Dosen Staf maupun diri sendiri.

“Kita jadi staf karyawan atau sebagai bentuk pimpinan di UNZAH, bukan tentang diri sendiri, tetapi bagaimana caranya kita ikhlas untuk memberikan hal positif,” pungkasnya. (rfq)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


*