Tadris Matematika UNZAH Genggong Lakukan Konsolidasi dan Diskusi dengan IAIN Ponorogo

Dipublikasikan

UNZAH GENGGONG– Tadris Matematika Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong dan Tadris Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo semakin memperkuat bentuk kerjasamanya dalam rangka kegiatan-kegiatan Akademik maupun Non-Akademik. Selasa (06/09/2022)

Hal ini dilalui dengan Konsolidasi dan diskusi yang dilakukan oleh masing-masing Ka Prodi Tadris Matematika Ibu Wahyu Lestari, M.Pd dan Kajur Tadris Matematika IAIN Ponorogo dari kedua perguruan tinggi tersebut.

Ibu Wahyu mengatakan terkait persiapan Konsolidasi ini sudah berlangsung sejak jauh-jauh hari.

“Alhamdulillah, semoga apa yang kita lakukan ini membuat kedua instansi sama-sama berkembang,” tuturnya.

Tentunya program seperti ini, tambahnya, memberikan banyak manfaat untuk masa depan program studi, baik secara personal maupun edukasi.

Selain untuk menambah wawasan dan rasa cinta terhadap keberagaman budaya tanah air, kedua program studi ini juga akan mendapatkan banyak hal lainnya, seperti memperluas relasi, mengembangkan karir dan menambah pengalaman dan keahlian.

Kegiatan diskusi dan konsolidasi ini dilaksanakan secara luring pada 6 September 2022 yang bertempat di Aula FTIK Kampus IAIN Ponorogo.

Kegiatan tersebut disambut baik oleh Dosen Senior Bapak Dr. Basuki, M.Ag, Wakil Dekan 1 FTIK Dr. H. Moh. Miftahul Choiri, M.A, Kaprodi Tadris Matematika IAIN Ponorogo Bpk. Sofwan Hadi, M.Si serta Bapak/Ibu dosen Tadris Matematika IAIN Ponorogo.

Pembahasan pada diskusi ini adalah, terkait kurikulum, pertukaran pelajar, kegiatan seminar nasional, kuliah tamu dan lain sebagainya.

Dalam diskusi yang berlangsung, juga disetujui 3 mahasiswa yang nantinya akan mengikuti pertukaran dari program studi Tadris Matematika masing-masing perguruan tinggi, kemudian tindak lanjut dari kegiatan ini adalah dilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKs) antara kedua perguruan tinggi tersebut.

Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag., selaku Rektor UNZAH mengutarakan program ini diwujudkan untuk mahasiswa agar dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan Perguruan Tinggi asal.

Program tersebut tak lain juga untuk meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam mengelola program pertukaran mahasiswa, serta menjadi stimulus bagi munculnya gagasan internalisasi dan pengembangan tata kelola program serupa.

“Pengembangan serta peningkatan kerja sama lintas perguruan tinggi akan terus kita lakukan,” papar beliau disela-sela kesibukannya. (why/rfq)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


*