PBAK: Bekali Wawasan Mahasiswa Baru, UNZAH Gelar Kuliah Pakar Peran dan Tanggung Jawab Mahasiswa dalam Penguatan Kelembagaan

Dipublikasikan

Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya Prof. Akh. Muzakki, Grad Dip. SEA. M. Ag. M.Phil. Ph.D., mengingatkan mahasiswa baru Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong akan pentingnya Peran dan tanggung jawab mahasiswa dalam penguatan kelembagaan. Hal ini disampaikannya saat mengisi Kuliah Pakar diacara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Minggu pagi (20/8/2023).

Dalam paparannya Prof Muzakki memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas prestasi mahasiswa UNZAH untuk melakukan percepatan kearah yang lebih baik yang harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, teori, termasuk dalam menghadapi era teknologi digital.

Menurutnya, prinsip meraih kesuksesan harus dimulai dari kemauan, kesungguhan, sampai pantang menyerah, “Jika ingin saudara sukses tidak hanya mengandalkan teori, ilmu pengetahuan, tapi harus dibarengi dengan ikhtiar yang terus menerus dilakukan, kerja keras, sungguh-sungguh. Jangan menyerah dengan keadaan, saya yakin saudara jadi sukses baik di dunia maupun di akhirat,” tegasnya.

Lebih lanjut, beliau banyak sekali memaparkan peran dan tanggung jawab mahasiswa dalam penguatan kelembagaan sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan akademik yang dinamis, inklusif, dan berkualitas.

Berikut adalah beberapa peran dan tanggung jawab yang dapat dimainkan oleh mahasiswa dalam konteks yang lebih luas menurut Prof Muzakki

Peran Mahasiswa:

  1. Pengembangan Kepemimpinan: Mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan dengan mengambil peran kepemimpinan dalam berbagai organisasi mahasiswa atau kegiatan ekstrakurikuler. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang berharga.
  2. Pendukung Visi dan Misi Institusi: Mahasiswa dapat membantu mengartikulasikan dan mewujudkan visi dan misi institusi dengan berpartisipasi aktif dalam program-program yang mendukung tujuan tersebut.
  3. Promosi Nilai-nilai Kampus: Mahasiswa dapat mempromosikan nilai-nilai dan budaya kampus, seperti etika, inklusivitas, toleransi, dan dedikasi terhadap akademik.
  4. Mengembangkan Inisiatif Baru: Mahasiswa dapat mengusulkan dan melaksanakan inisiatif baru yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan institusi, seperti pengembangan program sosial, seminar, lokakarya, atau kegiatan penelitian.
  5. Menginspirasi Rekan Mahasiswa: Melalui pencapaian pribadi, partisipasi dalam proyek-proyek berdampak, atau prestasi akademik, mahasiswa dapat menginspirasi rekan-rekan mereka untuk berkontribusi lebih aktif dalam kehidupan kampus.

Tanggung Jawab Mahasiswa:

  1. Kehadiran Aktif dan Partisipasi: Mahasiswa diharapkan hadir dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik yang diselenggarakan oleh institusi atau organisasi mahasiswa.
  2. Menjunjung Etika dan Norma: Mahasiswa diharapkan menjunjung tinggi etika akademik, menghindari tindakan plagiarisme, dan bertindak sesuai dengan norma-norma perilaku yang dianut oleh institusi.
  3. Mendukung Program Kampus: Mahasiswa diharapkan mendukung program-program institusi, seperti seminar, lokakarya, atau kegiatan pengembangan diri, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman belajar.
  4. Berpartisipasi dalam Pengambilan Keputusan: Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan kampus atau program pengembangan, misalnya melalui asosiasi mahasiswa atau forum diskusi.
  5. Kolaborasi dengan Dosen dan Staf: Mahasiswa dapat berkolaborasi dengan dosen dan staf untuk menciptakan lingkungan akademik yang kooperatif dan produktif.
  6. Pengembangan Diri: Mahasiswa juga memiliki tanggung jawab untuk terus mengembangkan diri melalui pembelajaran di dalam dan di luar kelas, serta berpartisipasi dalam pelatihan dan aktivitas yang mendukung pengembangan keterampilan.

Melalui peran dan tanggung jawab ini, mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang positif dalam memperkuat kelembagaan atau program pengembangan organisasi di kampus, serta membantu menciptakan lingkungan belajar yang optimal.

Kuncinya ada tiga: Pertama, konsistensi, konsentrasi dan ketekunan para ilmuwan dalam melakukan penelitian berkesinambungan lebih 30 tahunan; Kedua, kerja sama lintas ilmu; Ketiga, interaksi lintas disiplin akan menginsiprasi temuan yang tak terpikirkan oleh satu bidang ilmu.

“Sebesar apapun tantangan, seharusnya hanya menyedot 10% usaha organisasi, tetapi ikhtiar kita 90% dicurahkan merespon situasi menantang yang 10% itu. Adaptasi merupakan kata kunci, dan kecepatan beradaptasi ditentukan kapasitas organisasi untuk terus belajar,” kata Prof Muzakki dihadapan para mahasiswa UNZAH. (rfq)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


*