Songsong Semester Ganjil TA 2022/2023, Rapat Pimpinan dan Dosen UNZAH Digelar Secara Daring dan Luring

Dipublikasikan

UNZAH GENGGONG– Rapat Koordinasi Pimpinan dan Dosen semester ganjil tahun akademik 2022/2023 Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong berlangsung khidmat. Kamis (25/08/2022).

Bertempat di Aula KH. Hasan Saifourridzall Rapat tersebut berlangsung secara offline dan zoom meeting.

Dipimpin langsung oleh Rektor UNZAH Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag., didampingi Warek I., Dr. Muhammad Hifdil Islam, M.Pd., Warek II Endah Tri Wisudaningsih, M.Pd.I dan Abu Yazid Adnan Quthny, M.H.I, sebagai Warek III., Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh dosen tetap UNZAH.

Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag., menyampaikan Rapat Awal Semester Ganjil ini membahas tentang persiapan perkuliahan tahun akademik 2022-2023, karena sesuai dengan kalender akademik, perkuliahan akan segera dimulai.

Menurutnya, selain membahas tentang persiapan yang harus dilakukan oleh seluruh dosen, evaluasi kinerja selama semester genap, rapat juga diisi dengan penyampaian laporan dari para wakil Rektor.

Kegiatan yang merupakan wadah konsolidasi, pembaharuan, komitmen, dialog, dan sharing terkait dengan problematika dan solusi untuk perbaikan UNZAH di semester yang akan datang ini, dibuka langsung oleh Rektor.

Dalam sambutan sekaligus pengarahannya, beliau banyak sekali berpesan pada seluruh dosen dan tenaga kependidikan UNZAH agar menjadikan instrumen yang baik dalam mengatasi problem-problem yang dihadapi.

Beliau juga menghimbau, agar para dosen dan tenaga kependidikan memberikan yang terbaik untuk mahasiswa, sehingga, setelah lulus mereka dapat berkompetisi dan memiliki daya saing yang tinggi dalam masyarakat.

“Jadilah Dosen yang selalu di nantikan oleh mahasiswa,” pesannya.

Sementara itu , dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hifdil Islam, M.Pd., mengatakan bahwa materi rapat ini membahas jadwal perkuliahan, kesiapan sarana dan prasarana, serta kesiapan dosen, baik yang berhubungan dengan materi perkuliahan, maupun kegiatan pengabdian dan penelitian.

”Kalau kita jadi dosen, setting-nya ya jadi guru besar, tinggal kapan kita jadi guru besar, itu yang harus diusahakan. Namun, paling tidak, setting goals-nya dulu,” ujarnya.

Selain target guru besar, harus diperhatikan juga jumlah publikasi. Ditegaskan Hifdil, publikasi itu sangat penting. Kalau targetnya guru besar, proporsi publikasi penelitiannya sebanyak 45 persen.

Terkait penelitian yang dilakukan dosen, beliau juga menegaskan bahwa menulis artikel ilmiah saat ini bukan lagi kewajiban, melainkan sudah menjadi kebutuhan.

”Bahkan saya menekankan bahwa menulis artikel ilmiah harus menjadi kebiasaan para dosen,” tuturnya.

Rapat yang berlangsung dengan penuh semangat dan antusias ini, diakhiri dengan sesi tanya jawab antara para dosen dan pimpinan. (rfq)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


*