Keistimewaan dan Keajaiban Rasulullah

Dipublikasikan

Sebagaimana telah dimaklumi, bahwa Rasulullah adalah satu-satunya manusia yang sempurna (insan Kamil). Kesempurnaan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dari segala aspek; baik jasmani ataupun rohani serta menduduki derajat tertinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala dibanding dengan Nabi yang lain.

Oleh karenanya nama Rasulullah bersanding dengan Dzat pencipta alam semesta dan kalimat syahadat pun belum dianggap absah tanpa menyebut Muhammadur Rasulullah.

Di samping itu, sebelum terlahir ke dunia, Nama Rasulullah telah dilihat oleh Nabi Adam di Arsy, sebagaimana keterangan di dalam Kitab Al-Mawahib al-Ladunniyah. Dan juga dengan berkah Baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, surga dan neraka diciptakan. Sebagaimana penjelasan hadis yang diriwayatkan oleh ad-Daylami dari Abdullah bin Abbas “Jibril datang kepadaku sembari mengatakan; Allah bersabda: Wahai Muhammad, seandainya tidak ada dirimu, niscaya Aku tidak akan menciptakan surga dan neraka.”

Predikat yang disandarkan kepada Rasulullah sebagai insan Kamil tentunya bukan hanya sekedar klaim belaka dan tanpa dasar. Ada banyak keistimewaan yang dimiliki Rasulullah, sehingga pangkat manusia sempurna ini memang nyata adanya dan sangat layak dimiliki oleh baginda Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam. Sekelumit tentang keistimewaan dan keajaiban yang ada pada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam:

  1. Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari hadist Abu Hurairah bahwa Rasulullah terlahir ke dunia dalam kondisi terkhitan dan tali pusarnya telah putus.
  2. Diriwayatkan oleh Abdu bin Humaidi dari Abul Walid dari Hammad bin Salamah dari Humaid dan Ayyub dari Ikrimah dari Abdullah bin Abbas, bahwasanya Rasulullah tidur sampai mendengkur. Lalu Rasulullah bangun kemudian melakukan shalat tanpa wudhu. Ikrimah berkata: “Karena beliau sudah dijaga (mahfudz)”.
  3. Diriwayatkan oleh Mahmud Al-abbas bin Abdul Adzim Al Anbari dari Ismail bin Aban Al-Warraq dari Anbasah bin Abdurrahman dari Muhammad bin Zadzan dari Ummu Sa’d dari Sayyidah Aisyah. Beliau berkata kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam, “Sesungguhnya engkau pergi ke khala’ (WC), namun aku tidak melihat sedikitpun kotoran engkau wahai Rasul”. Rasulullah bersabda kepada Aisyah: “Wahai Aisyah, tidakkah kamu tahu bahwa bumi menelan perkara yang keluar dari para Nabi, karenanya perkara tersebut tidak terlihat sedikitpun”.
  4. Diriwayatkan dari Ali bin Muhammad bin Ali dari Hasan bin Muhammad bin Ishaq dari Yusuf bin Ya’qub dari Musaddad dari Abdul Wahid bin Ziyad dari Ma’mar dari Az-zuhri dari Said bin Musayyab, Ia berkata bahwa: Ali bin Abi Thalib berkata: “Aku memandikan jenazah mulia Nabi. Tidak aku temukan sesuatu apapun. Aku pun berkata “Engkau bersih baik saat masih hidup atau ketika sudah wafat”. Kemudian terciumlah bau harum semerbak yang tidak ada bandingannya.”
  5. Diriwayatkan oleh Imam Hakim dan Ad-daruquthni dari Husein Bin Ishaq At-Tustari dari Ustman bin Abi Syaibah dari Syababah bin Siwar dari Abu Malik an-Nakha’ dari Aswad bin Qais dari Nubaih al-Anzi dari Ummu Aiman. Ia berkata, “Suatu ketika Rasulullah bangun malam hari dan kencing di wadah yang di pinggir rumahnya. Kemudian aku terbangun dalam keadaan sangat haus, lalu aku minum barang yang ada di wadah tersebut tanpa mengetahui isinya. Paginya, Rasulullah bersabda, wahai Ummu Aiman, bangun dan buanglah isi wadah itu. Aku menjawab, demi Allah aku telah meminumnya. Rasulullah tertawa sampai gigi gerahamnya terlihat. Lalu beliau bersabda, “kalau demikian, demi Allah kamu tidak akan pernah merasakan sakit perut selamanya”.
  6. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Ali bin Abdul Aziz dari Naim dari Mis’ar dari Abdul Jabbar bin Wakil dari ayahnya, Ia berkata: Suatu ketika Rasulullah diberi timba yang berisikan air, lalu beliau meminumnya. Kemudian timba tersebut dimasukkan ke dalam sumur, seketika jadilah sumur itu harum seharum minyak misik.”
  7. Diriwayatkan oleh Amr bin Saib bahwasanya Malik bin Sinan, ayah Abu Said Al-khudri telah menyedot darah dari pipi Rasulullah sampai menelannya. Kemudian Nabi bersabda, “Ludahkanlah itu!”. Malik bin Sinan menjawab: “Demi Allah aku tidak akan meludahkannya”. Kemudian dia berbalik dan pergi berperang. Lalu Rasulullah bersabda “Barangsiapa ingin melihat seseorang dari penduduk surga, hendaklah melihat orang ini”. Malik bin Sinan kemudian mati syahid.
  8. Diriwayatkan oleh Abdu Ya’la dari Musa bin Muhammad bin Hayyan dari Musa bin Ismail dari Humaid bin Qasim, berkata: “Aku mendengar Amir bin Abdullah bin Zubair berkata bahwasanya ayahnya (Abdullah bin Zubair) mendatangi Rasulullah, sedangkan Baginda telah berbekam. Selesai berbekam, Rasulullah bersabda: “Wahai Abdullah, pergilah kamu membawa darah ini lalu pendam di tempat yang tidak terlihat oleh siapapun”. Setelah pergi dari Rasulullah, Abdullah meneguk darah tersebut. Ketika kembali kepada Rasulullah, beliau bertanya: “Wahai Abdullah, apa yang kau lakukan?”. Ia menjawab: “Darah tersebut telah aku sembunyikan di tempat yang tidak diketahui oleh siapapun, wahai Rasulullah”.  “Mungkin engkau telah meminumnya?”, tanya Rasulullah. “iya”, jawab Abdullah. Lalu Rasulullah bersabda, “Wailun lin-nas Minka wa wailun lakankinnas (suatu ungkapan takjub dan belas kasih). Abu Salamah berkata, aku menceritakan hal ini kepada Abu Ashim, kemudian ia menjawab “Para Sahabat meriwayatkan bahwa kekuatan yang ada pada Abdullah bin Zubair disebabkan darah Rasulullah tersebut.”

Demikian lah sekelumit hal ihwal keajaiban dan keistimewaan dari Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam sang pembawa Rahmat untuk umat. Semoga bermanfaat.

Wallahu a’alam

Emha

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


*