UNZAH GENGGONG– Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong terus mengembangkan keahlian mahasiswanya yang berbasis pesantren terkait gagasan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim tentang pendidikan tinggi yang dikenal dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Beberapa perubahan yang signifikan dalam proses pembelajaran di UNZAH terus di selaraskan.
Seperti yang dibahas di rapat tertutup para Petinggi UNZAH yang berlangsung dari jam 09.00-12.00 siang ini.
Sesuai dengan jargon MBKM tersebut, mengandaikan perkuliahan berlangsung secara lebih menekankan keahlian terbuka mahasiswa dan mengikuti perkembangan industri dan ilmu pengetahuan yang begitu pesat dan tanpa batas.
Dalam hal ini, mahasiswa memiliki kebebasan untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan minatnya, serta melakukan berbagai aktivitas di luar kelas bahkan di luar kampus senyampang bersifat positif dan relevan dengan bidang ilmu jurusan lainnya.
Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag., selaku Rektor menegaskan, dosen dituntut untuk menjadi pendidik yang memiliki kompetensi dan komitmen yang besar untuk selalu melakukan pengembangan, menjadi ilmuwan yang tangguh, profesional, inspiratif dan selalu siap melayani sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya. Artinya, perguruan tinggi dan civitas akademika dituntut untuk selalu progresif dan inovatif.
“Gagasan ini, di samping menjadi peluang juga menjadi tantangan yang cukup besar bagi Perguruan Tinggi dengan basis pesantren, karena pesantren memiliki nilai-nilai khas yang menjadi ciri pembeda dan tetap dipertahankan,” ungkap Dr. Aziz saat memimpin rapat.
Sistem kampus kita harus memberi reinventing kepribadian dan potensi diri mahasiswa untuk dikembangkan, sedangkan memberi peluang kampus untuk menemukan sistem yang sesuai dengan kondisi dan ruang lingkup kampus yang dikelola.
“Dengan kata lain kembali kepada kultur kampus yang memilik keahlian pesantren itu sendiri,” pungkasnya. (rfq)