MUBES TANASZAHA Ke-9, Kiai Mutawakkil: Mengabdi di TANASZAHA Pasti Akan Dapat Barokah

Dipublikasikan

UNZAH GENGGONG- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Alumni dan Santri Pesantren Zainul Hasan Genggong (TANASZAHA) melaksanakan Musyawarah Besar (MUBES) yang Ke-9. Rabu 16 Maret 2022.

Dihadiri oleh 200 alumni dari berbagai kepengurusan, acara tersebut bertempat di kampus Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong, Jl. Raya Panglima Sudirman No.360, Semampir, Kec. Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Kehadiran KH. Moh. Hasan Mutawakkil ‘Alallah, S.H., M.M., Gus dr. Mohammad Haris M.Kes dan Gus Ahmad Syamsul Askandar, SH., MH., semakin menambah khitmad.

Ada tiga kandidat calon ketua umum yang akan menjalankan amanah dan berkhidmah yaitu Dr. Abd. Aziz Wahab, M.Ag., H. Muhammad Hasyim, S.Pd., M.Pd., Syamsuddin Zarkasi, S.Pd.

Abdurrahim Mawardi, S.H.I., selaku ketua panitia MUBES melaporkan diantaranya yang menghadiri kegiatan ini ada 13 Pengurus Cabang, 14 Unsur Ranting, 7 Komisariat, 9 Pengurus Cabang Istimewa, 5 Cabang Muslimat, 16 ranting Muslimat.

“Semoga acara ini berjalan dengan lancar,” harapnya.

Dr. Abd Aziz M.Ag., selaku Ketua DPP Tanaszaha dalam laporanya mengungkapkan, ada 4 hal mengapa kita harus kompak terhadap organisasi Tanaszaha ini.

Pertama yang ingin berangkat bersama2 masuk rombongan ke surganya Allah dengan Syekh Hasan Genggong atau lebih dikenal Kiai Hasan Genggong, lengkapnya al-Arifbillah asy-Syaikh Haji al-Syarif Muhammad Hasan bin Syamsuddin bin Qoyiduddin Al Qodiri Al Hasani Quddasallahu Sirruhu.

Kedua, menjadikan tempat Bertawassul kepada Kiai Hasan Sepuh Genggong kerena beliau merupakan wali Allah. Ketiga, niat ngaji bersama dan yang Keempat niat ibadah bersama.

“Jika ada selama 5 tahun kami memimpin ada kelebihan, itulah bentuk pertolongan Allah. Dan jika ada kekurangan, maka semata-mata dari diri kami pribadi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kiai Mutawakkil dalam sambutannya menuturkan “Tanaszaha ini merupakan sarana tempat untuk Rābithah Syuyukhiyah kita kepada guru kita,” tutur beliau

Rābithah Syuyukhiyah ini ditempatkan paling atas dari pada kepentingan lainnya.

Lebih lanjut Kiai Mutawakkil menjelaskan, Organisasi Alumni dan Santri Pesantren Zainul Hasan disingkat Tanaszaha ini didirikan oleh KH. Hasan Saifourridzall pada tanggal 5 Oktober 1967 / 02 Rajab 1387 H, bertempat di Pesantren Zainul Hasan Genggong dengan tujuan antara lain: Mengusahakan berlakunya syari’at Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah serta mempertebal rasa kekeluargaan dan mempererat ukhuwah antar alumni, santri serta tali silaturrohim dengan ulama-ulama, kyai-kyai pada umumnya.

Bukan hanya menjadi nilai pahala bagi pendiri, karena beliau termasuk hamba Allah yg meninggal dalam keadaan menegakkan kalimah Allah (li i’lai kalimatillah).

Sepanjang hidupnya selalu meluangkan waktu dalam meneruskan perjuangan kiai sepuh dengan prinsip Ahlussunnah Wal Jamaah.

“Makanya, jangan sampai ragu atas barokahnya kiai sepuh, kalau ragu pasti tidak dapat,”

Yakinlah barokah itu ada! Carilah dengan berkhidmah kepada Murobbi dan Pesantren lewat Tanaszaha.

“Mengabdi di Tanaszaha pasti akan dapat barokah,” tegas beliau. (rfq)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


*