Jelang KKN, UNZAH Gelar Workshop DPL & TOT Pengenalan Serta Penerapan Sistem KKN

Dipublikasikan

UNZAH GENGGONG- Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong gelar Workshop Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berbasis Masjid dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD). Minggu (20/02/2022) siang.

Bertempat di Aula KH Hasan Saifourridzall acara tersebut di hadiri langsung oleh Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si., guru besar ke-70 UIN Sunan Ampel Surabaya di bidang Psikologi Pendidikan.

Menurut Prof Muhid, sapaan akrabnya, Asset Based Communities Development (ABCD) merupakan model pendekatan dalam pengembangan masyarakat.

“Pendekatan ini menekankan pada inventarisasi asset yang terdapat di dalam masyarakat yang dipandang mendukung pada kegiatan pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Dr. Abdul Aziz, M.Ag., menuturkan, Pendekatan ABCD ini menggunakan tahapan-tahapan kegiatan yang serial.

Penekanan pada asset reinventing menjadi ciri khas pendekatan ini, karena di dalam asset reinventing tersebut, para mahasiswa diharuskan mengeksplorasi ketersediaan social assets yang dimiliki masyarakat.

Bagi peserta KKN UNZAH, social assets lebih diarahkan untuk identifikasi asset masyarakat dalam kehidupan beragama mereka.

Maka, kegiatan pembekalan ini sangat penting untuk sinkronisasi antara ketersediaan social assets dan program kerja KKN menjadi penentu keberhasilan ABCD.

“Pembekalan DPL ini beranjak dari dasar pikir bahwa pentingnya untuk menyatukan pandangan para DPL terkait konsepsi KKN yang terus berkembang”, jelasnya.

“Kita harus mampu meningkatkan kemampuan dan kualitas dalam desain KKN dengan pendekatan Asset Based Community Development atau pendekatan ABCD. Kita mengharapkan bersama-bersama dapat meningkatkan kemampuan dan menyusun program kerja KKN bersama mahasiswa di lapangan nanti”, lanjutnya.

Upaya pengembangan masyarakat harus dilaksanakan sejak dari awal menempatkan manusia untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan yang dimiliki, serta segenap potensi dan aset yang dipunyai yang potensial untuk dimanfaatkan.

“Hanya dengan mengetahui kekuatan dan aset, diharapkan manusia mengetahui dan bersemangat untuk terlibat sebagai aktor dan oleh karenanya memiliki inisiatif dalam segala upaya perbaikan,” tegas Rektor UNZAH tersebut saat sebelum mengakhiri sambutannya. (rfq)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


*