Jalin Silaturahmi, Kanwil Kemenag Jatim Kunjungi Kampus Ma’had Aly Genggong.

Dipublikasikan

UNZAH GENGGONG– Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Formal dan Ma’had Aly Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr. Rahmat Arofah Hari Cahyadi, M.Pd.I., bersilaturrahim dengan Ma’had Aly Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Senin (13/12/21).

Bertempat di Aula KH. Hasan Saifourridzall kampus Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong acara tersebut diikuti oleh 100 mahasiswa dari kedua pihak lembaga.

Dr. Abd Aziz, M.Ag., berharap agar pemerintah terus berkomitmen dan mengawal pesantren-pesantren yang menyelenggarakan program Ma’had Aly.

“Pertemuan silaturahim ini akan menjadi momentum yang sangat penting untuk menjalin komunikasi antara pimpinan Ma’had Aly dengan pemerintah,” terangnya.

Ustad Aziz juga mengatakan bahwa pondok pesantren dan Ma’had Aly merupakan lembaga pendidikan keislaman yang genuine (asli) dan tumbuh dari kultur dan budaya Indonesia.

Oleh karenanya, menurut Rektor Unzah itu yang juga sebagai Biro Pendidikan Ponpes Zainul Hasan Genggong, mengungkapkan pondok pesantren dan Ma’had Aly itu merupakan personifikasi atas layanan pendidikan yang memiliki kekhasan Islam dan Indonesia sekaligus.

“Identitas Islam sebagai sumber agama dan Indonesia sebagai nilai kebangsaan, termanivestasi dalam layanan Pondok Pesantren dan Ma’had Aly,” katanya.

Lahirnya Ma’had Aly juga didorong atas dasar kesadaran bahwa kita semua butuh akan kader dan tokoh ulama.

Kita sadar bahwa tantangan keulamaan atau ke-kyai-an dewasa ini pun semakin kompleks.

Bukan hanya pada  penguasaan khazanah keislaman yang mendalam tafaqquh fiddin, melainkan juga yang terpenting bagaimana ulama mampu merespons perubahan sosial yang diakibatkan oleh kecanggihan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan, dan arus globalisasi, dimana ruang lingkup keulamaan menjadi tak berbatas.

Tidak hanya pada wilayah keagamaan, seorang ulama juga harus mampu masuk ke dalam diskursus dan ruang gerakan sosial budaya, sosial politik, sosial ekonomi, dan politik kebangsaan.

Dr. Rahmat Arofah Hari Cahyadi, M.Pd.I, turut menyampaikan harapannya. Menurutnya, lulusan Ma’had Aly diharapkan mampu mencetak orang-orang yang memiliki keahlian di ilmu agama.

Selain itu, mereka diharapkan mampu membentuk pribadi mahasiswa dengan kualifikasi kelulusan sebagai ulama yang tafaqquh fidiin. Mereka dibekali empat pilar utama yaitu: kemantapan aqidah dan kedalaman spiritual, keluhuran akhlaq mahasiswa, keluasan ilmu pengetahuan dan kematangan profesional.

Ahmad muzakki, MH. selaku mudir Mahad Aly Genggong mengungkapkan. Penyelenggaraan studinya merupakan kombinasi pendidikan pondok pesantren serta perguruan tinggi.

Selama masa kuliah, mahasiswa belajar melalui program dirasah yaumiyyah yang meliputi ceramah dan dialog interaktif, pengajian model bandongan dan sorogan, studi kepustakaan literatur klasik keagamaan, tadris wa at-ta’lim, muhadatsah/ muhawaroh dan penugasan penulisan ilmiah.

Mereka juga mengikuti kegiatan tambahan berupa mudzakaroh, yaitu kajian mendalam terhadap kitab-kitab tertentu untuk penguasaan bidang studi dengan bimbingan dosen bidang studi; Masa’il Fiqhiyyah, Maudlu’iyyah dan Waqi’iyyah; Bahtsul Masail

Yang terakhir, ustad Muzakki memaparkan harapan kedepannya Mahad Aly Genggong dapat mencetak kader-kader yang cakap dalam akademis dan juga handal dalam organisasi,” pungkasnya. (rfq)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


*